HIRUP

HIRUP
mulih ka jati, mulang ka asal

Rabu, 18 Februari 2015

Sayap Malaikat

Berdasarkan perhitungan matematika John Schwarz dan Mike Green dari Queen Mary College, London,  di kenal sebuah teori yang di namakan “Teori String”,  teori ini mengisyaratkan adanya alam lain selain alam semesta yang kita ketahui saat ini, yang hanya terdiri dari empat dimensi, yaitu: Tinggi , Lebar, Panjang, dan Waktu.
Menurut John dan Mike alam semesta terdiri dari 11 dimensi, lalu di mana dimensi ke lima dan seterusnya?, mengapa manusia hanya merasakan ruang tiga dimensi dan satu dimensi waktu?, jawabannya adalah, dimensi yang lebih tinggi melengkung kedalam ruang yang sangat-sangat kecil, sekitar minus sejuta juta juta juta juta inchi, sehingga manusia tidak dapat menyadari keberadaannya. Mengapa ruang tiga dimensi dan satu dimensi waktu tidak ikut melengkung seperti dimensi lain?, hal ini di sebabkan rumitnya bentuk ruang tiga dimensi, sebagai contoh ; bila mahluk dua dimensi, hidup di alam satu dimensi, maka salah satu mahluk tersebut harus memanjat mahluk yang lain untuk bisa saling melewati. Begitu pula untuk dimensi yang lebih tinggi dari tiga dimensi, bila salah satu dari dua objek empat dimensi menjauh dua kali lipat, maka gaya gravitasi akan berkurang 1/5, untuk lima dimensi akan berkurang 1/6, enam dimensi berkurang 1/7, dan seterusnya, yang mengakibatkan orbit planet menjadi tidak stabil.
Coba anda bayangkan bila kita hidup di ruang dua dimensi yang berbentuk lingkaran seperti contoh gambar di samping, bila ingin berpergian dari titik A ke titik B, anda harus melewati tepi lingkaran untuk sampai ke titik B, dalam ruang tiga dimensi jarak tempuh dapat di persingkat dengan langsung menuju ke titik B, dari contoh tersebut agaknya perbedaan dimensi mempengaruhi jarak tempuh dan kecepatan yang di perlukan.


Berdasarkan rumusan Albert Einstein E=mc2 di mana E=Energi, M=massa, dan C=kecepatan_cahaya, di tetapkanlah hukum pengetahuan “tidak ada yang dapat melebihi kecepatan cahaya”, sebab selain cahaya dan gelombang yang tidak bermassa, objek lainnya membutuhkan energi tak terhingga untuk dapat mencapai kecepatan 300.000 km per detik, atau 9.460.800.000.000 km per tahun.
Oleh sebab itu manusia membutuhkan energi yang tak terhingga untuk sampai di pusat galaksi bima sakti yang berjarak 28.000 tahun cahaya, atau bila kita ingin berkunjung ke galaksi yang terdekat dari galaksi bima sakti, hal ini sesuai dengan perumpamaan surat Ar Rahmaan ayat 33.
[QS. AR RAHMAAN ayat 33]


“Hai Jama’ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan.”
–**–
[QS.  AL MA’ARIJ ayat 4]


“Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun.”
Dari keterangan ayat di atas perumpamaan kecepatan gerak malaikat dari bumi menuju ‘Arsy’ dalam sehari, yang kadarnya lima puluh ribu tahun, janganlah di artikan sebagai lima puluh ribu tahun cahaya, kita belum memahami makna yang sesungguhnya dari kalimat tersebut, bisa saja kecepatan gerak malaikat melebihi kecepatan cahaya, atau karena malaikat berada di dimensi yang berbeda, memungkinkan malaikat menempuh jalan pintas yang dapat mempersingkat jarak dan waktu.

Apakah seperti itu pula peristiwa Isra’  (perjalanan nabi Muhammad SAW dari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa) dan peristiwa Mi’raj (perjalanan nabi Muhammad SAW ke Sidratul Muntaha) yang terjadi dalam waktu singkat kurang dari semalam.

Tidak ada komentar: