HIRUP

HIRUP
mulih ka jati, mulang ka asal

Rabu, 10 Juli 2013

Sholat Shubuh & Jantung



Sholat Shubuh dan Kardiovaskular
Furchgott sebelumnya meneliti zat yang menentukan melebar atau menyempitnya pembuluh darah, selanjutnya Furchgott, bersama  Ignarro dan Murad melanjutkan penelitian ingin mengetahui zat apa yang ada didalam sel bagian dalam pembuluh darah yang mampu mengembangkan/melebarkan pembuluh darah.  Dan penelitiannya berhasil dan zat dimaksud adalah NO/Nitrik Oksida, hingga mereka dianugrahi hadiah NOBEL bidang kedokteran tahun 1998.
Apa kaitannya dengan sholat shubuh yang adzannya terangkai ; kalimat ”ash shalatu khairun minan naum”?
Ternyata zat NO selalu diproduksi, dalam keadaan istirahat tidur pun selalu diproduksi, namun produksi dapat ditingkatkan oleh obat golongan Nifedipin, nitrat dan dapat pula  ditingkatkan dengan bergerak, dengan olahraga. Efek Nitrik oksida (NO) adalah mencegah pembekuan darah dengan cara mengurangi sifat agregasi/sifat menempel satu sama lain dari trombosit pada darah kita. Jadi kalau kita bangun tidur pada pagi buta dan bergerak, maka akan memberikan pengaruh baik pada pencegahan gangguan kardiovaskular. Naiknya kadar NO dalam darah karena exercise yaitu wudhu dan shalat sunnah dan wajib, apalagi bila disertai berjalan ke mesjid merupakan proteksi bagi pencegahan kejadian kardiovaskular.
Pada posisi rukuk dan sujud terjadi proses mengejan, posisi ini meningkatkan tonus parasimpatis (yang melawan efek tonus simpatis). Dengan exercise tubuh memproduksi NO untuk melawan peningkatan kadar zat adrenalin di atas yang berefek menyempitkan pembuluh darah dan membuat sel trombosit darah kita jadi bertambah liar dan inginnya rangkulan terus.


Maka dari hasil penelitian di atas bagi umat islam,  shalat subuh bermanfaat karena dapat mengurangi kecenderungan terjadinya gangguan kardiovaskular.

Tidak ada komentar: