Berdasarkan perhitungan matematika John Schwarz dan Mike
Green dari Queen Mary College, London, di kenal sebuah teori yang di
namakan “Teori String”, teori ini mengisyaratkan adanya alam lain selain
alam semesta yang kita ketahui saat ini, yang hanya terdiri dari empat dimensi,
yaitu: Tinggi , Lebar, Panjang, dan Waktu.
Menurut John dan Mike alam semesta terdiri dari 11
dimensi, lalu di mana dimensi ke lima dan seterusnya?, mengapa manusia
hanya merasakan ruang tiga dimensi dan satu dimensi waktu?, jawabannya adalah,
dimensi yang lebih tinggi melengkung kedalam ruang yang sangat-sangat kecil,
sekitar minus sejuta juta juta juta juta inchi, sehingga manusia tidak dapat
menyadari keberadaannya. Mengapa ruang tiga dimensi dan satu dimensi waktu
tidak ikut melengkung seperti dimensi lain?, hal ini di sebabkan rumitnya
bentuk ruang tiga dimensi, sebagai contoh ; bila mahluk dua dimensi, hidup di
alam satu dimensi, maka salah satu mahluk tersebut harus memanjat mahluk yang
lain untuk bisa saling melewati. Begitu pula untuk dimensi yang lebih tinggi
dari tiga dimensi, bila salah satu dari dua objek empat dimensi menjauh dua
kali lipat, maka gaya gravitasi akan berkurang 1/5, untuk lima dimensi akan
berkurang 1/6, enam dimensi berkurang 1/7, dan seterusnya, yang mengakibatkan
orbit planet menjadi tidak stabil.
Coba anda bayangkan bila kita hidup di ruang dua dimensi
yang berbentuk lingkaran seperti contoh gambar di samping, bila ingin
berpergian dari titik A ke titik B, anda harus melewati tepi lingkaran untuk
sampai ke titik B, dalam ruang tiga dimensi jarak tempuh dapat di persingkat
dengan langsung menuju ke titik B, dari contoh tersebut agaknya perbedaan
dimensi mempengaruhi jarak tempuh dan kecepatan yang di perlukan.
Berdasarkan rumusan Albert Einstein E=mc2 di mana E=Energi,
M=massa, dan C=kecepatan_cahaya, di tetapkanlah hukum pengetahuan “tidak ada
yang dapat melebihi kecepatan cahaya”, sebab selain cahaya dan gelombang yang
tidak bermassa, objek lainnya membutuhkan energi tak terhingga untuk dapat
mencapai kecepatan 300.000 km per detik, atau 9.460.800.000.000 km per tahun.
Oleh sebab itu manusia membutuhkan energi yang tak terhingga
untuk sampai di pusat galaksi bima sakti yang berjarak 28.000 tahun cahaya,
atau bila kita ingin berkunjung ke galaksi yang terdekat dari galaksi bima
sakti, hal ini sesuai dengan perumpamaan surat Ar Rahmaan ayat 33.
[QS. AR RAHMAAN ayat 33]
“Hai Jama’ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus
(melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya
melainkan dengan kekuatan.”
–**–
[QS. AL MA’ARIJ ayat 4]
“Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan
dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun.”
Dari keterangan ayat di atas perumpamaan kecepatan gerak
malaikat dari bumi menuju ‘Arsy’ dalam sehari, yang kadarnya lima puluh ribu
tahun, janganlah di artikan sebagai lima puluh ribu tahun cahaya, kita belum
memahami makna yang sesungguhnya dari kalimat tersebut, bisa saja kecepatan
gerak malaikat melebihi kecepatan cahaya, atau karena malaikat berada di
dimensi yang berbeda, memungkinkan malaikat menempuh jalan pintas yang dapat
mempersingkat jarak dan waktu.
Apakah seperti itu pula peristiwa Isra’ (perjalanan
nabi Muhammad SAW dari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa) dan
peristiwa Mi’raj (perjalanan nabi Muhammad SAW ke Sidratul
Muntaha) yang terjadi dalam waktu singkat kurang dari semalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar