analisa waktu sholat
Waktu sholat dan korelasinya dlm Al_Qur’an
Pada hakekatnya Al-Qur’an merupakan bahan pemikiran yang
apabila dilaksanakan akan menimbulkan keharmonisan dalam berkehidupan baik
dengan sesama manusia atau dengan makhluk ciptaan Allah yang lainnya. Namun
segala sesuatu harus didasarkan atas keilmuan dan keterangan-keterangan yang
berada didalam Al-Quran itu sendiri.
Qs. 22/8
8. Dan di antara manusia ada orang-orang yang
membantah tentang Allah tanpa Ilmu, tanpa Petunjuk dan tanpa Kitab yang
Menerangkan
Lalu dengan apa mereka membantah?
Qs. 6/116
116. Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang
yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah.
mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain
hanyalah berdusta
Qs.10/36
36. Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali
persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk
mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka
kerjakan.
Qs. 2/170
170. Dan apabila dikatakan kepada mereka:
"Ikutilah apa yang Telah diturunkan Allah," mereka menjawab:
"(Tidak), tetapi kami Hanya mengikuti apa yang Telah kami dapati
dari nenek moyang kami, walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui
suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?".
Lalu apa yang Allah turunkan? Ya Al-Quran lah… nah dari
ayat-ayat diatas dapat kita ketahui bahwa kebanyakan orang mengikuti
persangkaan, dan mengikuti leluhurnya yang tidak mendapat petunjuk Allah lewat
apa yang diturunkanNya. Oke gitu aja mukadimahnya…
Sholat merupakan bentuk tunggal dari Sholawat yang artinya
memuliakan. Banyak ayat medeskripsikan sholat dengan berdiri rukuk dan sujud.
Dan hal tersebut kami katakana teknisnya, utamanya adalah memuliakan Allah.
Mohon di sadari dengan kesadaran yang tinggi bahwa Allah tidak perlu menurunkan
Al-Qur’an kalo hanya menyuruh manusia sholat, ya kan… mari kita tinjau ayat-ayat
terkait
Qs.33/43
43. Dialah yang Yusholi(mengekspresikan
sholat/mensholatkan) atasmu dan malaikat, supaya dia mengeluarkan kamu dari
kegelapan kepada cahaya (nur). dan Dia dengan orang-orang mukmin menyayangi.
Kemudian kita korelasikan dengan
Qs. 75/16-19
16. Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk bersegera
dengannya.
17. Sesungguhnya atas Kamilah pengumpulannya dan
bacaannya
18. ketika Kami bacakan dia, maka ikutilah bacaannya.
19. Kemudian, atas kamilah keterangannya.
Adalah tahapan dari proses “yusholi”,
Dan Allah telah berfirman dalam Qs. 51/56
56. Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
Qs. 26/196
196. Dan Sesungguhnya Al Quran itu benar-benar
(tersebut) dalam kitab-kitab orang yang dahulu.
Qs. 2/130
130. Dan tidak ada yang benci kepada agama Ibrahim,
melainkan orang yang memperbodoh dirinya sendiri, dan sungguh kami Telah
memilihnya di dunia dan dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang saleh.
Qs. 6/130
130. Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang
kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu
ayat-ayatKu dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari
ini? mereka berkata: "Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri",
kehidupan dunia Telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka
sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir.
Logikanya Allahnya hanya satu maka peribadatannya juga pasti
sama dari dulu sampai sekarang bahkan sholat dari orang-orang awalun dan
kita(akhirin) serta dari golongan jinpun juga sama( pasti telah mendengar bahwa
ada masjid tiban, tau-tau berdiri masjid) sholeh sekarang dan di akhirat nanti
kan sama. Bahkan golongan jinpun ada rasulnya sendiri. Dan 51/56 berlaku
permanen dunia dan akhirat
Allah juga mengatakan dalam ayat-ayatnya bahwa Al-Qur’an itu
telah dimudahkan artinya jangan dipersulit keterangan dari Allah itu telah
dijelaskan sendiri oleh Allah maka pelajari Al-Quran secara Kaffah karena dia
adalah petunjuk dan keterangan atas petunjuk itu(2/185).
Qs. 54/17, 54/22, 54/32, 54/40
17. Dan Sesungguhnya Telah kami mudahkan Al-Quran
untuk pelajaran, Maka Adakah orang yang mengambil pelajaran?
22. Dan Sesungguhnya Telah kami mudahkan Al Quran
untuk pelajaran, Maka Adakah orang yang mengambil pelajaran?
32. Dan Sesungguhnya Telah kami mudahkan Al Quran
untuk pelajaran, Maka Adakah orang yang mengambil pelajaran?
40. Dan Sesungguhnya Telah kami mudahkan Al Quran
untuk pelajaran, Maka Adakah orang yang mengambil pelajaran?
So, lets go. Taddabur setiap ayat-ayatnya sehingga kita juga
bisa memahami secara kaffah(komprehensif) tidak menolak satu ayatpun.
Qs. 6/115
115. Telah tamat kalimat Tuhanmu (Al-Quran) secara
benar dan adil. tidak ada yang dapat merobah robah kalimat-kalimat-Nya dan dia
lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Sehingga ISLAM dikatakan oleh Allah telah ADIL dalam segi
pandang apapun, karena kita membahas tentang kewajiban sholat maka ketentuannya
juga pasti secara adil. Mari kita cek ayat-ayatnya
Qs. 2/143
143. Dan demikian Kami menjadikan kamu, umat tengah
agar kamu menjadi saksi atas manusia dan agar Rasul menjadi saksi atas kamu.
dan kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu melainkan agar kami
mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. dan sungguh
(pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang Telah
diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu.
Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.
Kembali dengan kesadaran, apakah rasul Muhammad pada saat
menerima wahyu ini tidak paham? pastikan beliau sangat memahami, namun
dikarenakan 1500 tahun lalu ilmu dan peradabannya masih sangat rendah maka
penganalisaannya disesuaikan pada saat itu. Artinya memang beliau belum
menganalisakan secara menyeluruh dari 6236+112(basmallah)=6348.
Qs. 5/67
67. Hai rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan
kepadamu dari Tuhanmu. dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan
itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari
(gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang yang kafir.( apakah beliau Muhammad dan rasul Allah akan tidak mau
menyampaikan apa yg diturunkan Allah brarti apakah rasulnya tidak patuh???? )
67. wahai rasul, sampaikan apa yang diturunkan dari Tuhanmu,
dan jika belum kamu lakukan, maka yang sudah kamu sampaikan risalahNya, Allah
mempertahankan kamu dari manusia. Bahwa Allah tidak menunjuki orang yang kafir.
Dari terjemaah yg dibawah brarti nabi Muhammad belum selesai
menganalisa seluruh ayat-ayat, kita tahu sejarah mengatakan bahwa beliau
meninggal umur 63 th dan menerima wahyu pertama umur 40 th isra’mi’raj umur 10
kenabian, sehingga pada saat wahyu terakhir diterima tidak lama kemudian beliau
meninggal.
Singkron dengan ayat diatas bahwa rasul Muhammad belum
selesai menganalisakan ayat-ayat Allah.
Qs.39/18
18. Yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa
yang paling baik di antaranya. mereka Itulah orang-orang yang Telah diberi
Allah petunjuk dan itulah ulul albab.
Qs. 39/55
55. Dan ikutilah sebaik-baik apa yang Telah diturunkan
kepadamu dari Tuhanmu sebelum datang azab kepadamu dengan tiba-tiba, sedang
kamu tidak menyadarinya.
Qs. 25/73
73. Dan ketika mendengar peringatan dengan ayat- ayat
Tuhanmu, janganlah merunduk secara tuli dan buta.
Dari penganalisaan ayat diatas maka sangat dimungkinkan
bahwa nabi menentukan waktu atas ilmu yang beliau pahami dari Al-Qur’an. Dan
masyarakat pada saat itu wajib mematuhi nabi.
Sholat adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas
orang-orang beriman.
Qs. 4/103
103. Maka apabila kamu Telah menyelesaikan shalat(mu),
ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring.
Kemudian apabila kamu Telah merasa aman, Maka Dirikanlah shalat itu.
Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang telah ditentukan waktunya atas
orang-orang yang beriman.
Ayat ini juga mengisyaratkan kepada mukminin untuk meneliti
membuat alat yang menunjukkan waktu atau jam. Jadi kita bisa menentukan waktu
berdasar informasi dalam ayat-ayat dalam Al-Quran. Mari kita pelajari
satu persatu.
Qs. 17/78
78. Dirikanlah shalat dari sesudah matahari
tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) fajar. Sesungguhnya
shalat fajar itu disaksikan (oleh malaikat).
.
Ayat Ini menerangkan sholat dzuhur, yaitu ketika matahari
mulai ada bayangan, sejarah mengatakan dengan menancapkan tongkat dan ketika
terjadi bayangan(tergelincir) maka ada kewajiban sholat. Dikatakan didepan tadi
bahwa kalimat/perintah Allah itu telah adil, maka penentuan waktu harus
didasarkan pada umat tengah yaitu umat yang berada di equator. Dan pada
satu bujur yang sama maka waktunya sama.
Menurut kejadian yang terjadi semakin menjauhi equator
selisih jumlah waktu siang dan malam semakin besar, sebagai ilustrasi Kalau di
Jakarta persis jam 6 pagi matahari terbit dan jam 6 sore matahari terbenam
setiap hari sepanjang tahun sama .
Nah kalau di Negara 4 musim tidak demikian, matahari terbit
dan terbenam setiap hari selalu pada waktu yg berlainan. kalau tanggal 21
June–awal musim panas di Washington, matahari terbenam sekitar jam 9.00 pm atau
pukul 21.00 (kita dapat sekitar 15 jam terang-ada matahari), sedangkan kalau
tanggal 21 December-awal musim dingin, Washington matahari terbenam sekitar jam
4.30 pm atau pukul 16.30 (kita hanya dapat sekitar 9 jam terang).
Di kutub selatan pada musim dingin, anda tidak akan melihat
matahari (gelap terus selama 90 hari). Jadi anda tidak akan bisa membedakan jam
6 pagi, jam 12 siang, jam 6 sore, atau jam 12 malam di karenakan disana akan
gelap terus menerus selama 3 bulan. Dan pada waktu musim panas (masih tetap ada
salju) anda akan melihat matahari (terang terus selama 90 hari nonstop), anda
tidak akan bisa membedakan jam 6 pagi, jam 12 siang, jam 6 sore, atau jam 12
malam soalnya matahari bersinar terus selama 3 bulan.
Sehingga untuk menentukan waktu shalat ataupun waktu untuk
durasi puasa, kita harus mengacu pada surat 2:143 yaitu waktu yang dimiliki
oleh umat tengah. Dengan kata lain untuk daerah diluar dari EQUATOR harus
mengacu pada waktu yang dimilki oleh daerah equator yang segaris bujur dengan
nya.
Menurut ilmu BUMI, Matahari melintas di equator
pada setiap tanggal 21 MARET dan 22 SEPTEMBER ( titik kulminasi matahari
), pada saat itu jam 12 siang adalah waktu dimana benda tidak mempunyai
bayangan sedikitpun. Sehingga pada watu itu juga bisa dijadikan koreksi
terhadap jam GMT yang sekarang kita pakai.
Dengan begitu nyatalah keadilan Allah dengan Ayat-ayatnya.
Kemudian dari ayat 17/78 diatas hingga gelap malam, tidak sholat terusan namun
diwaktu tertentu.
Kita tahu bumi berputar dengan porosnya, setiap bergeser
waktu maka akan menjadikan tempat lain masuk waktu sholatnya( artinya dzuhur di
solo lebih dulu kemudian disusul timurnya solo begitu seterusnya) sehingga
nyatalah juga qs.51/56 kita saling bekerja sama untuk mengabdi kepada Allah,
berdasar qs 28/77 jangan lupakan dunia.
Kemudian Allah menyebutkan gelap malam, brarti waktu sholat
isya’.
Qs.84/16-17
16. Maka Sesungguhnya Aku bersumpah dengan cahaya
merah di waktu senja(syafak),
17. Dan dengan malam dan apa yang diselubunginya,
Sehingga jika jejak matahari waktu sore(cahaya merah) telah
hilang brarti sudah masuk gelap malam dan ada kwajiban sholat isyak.
Kemudian fajar, yaitu mulai terlihatnya cahaya merah
dilangit barat di pagi hari
Qs. 2/187
187. Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan
puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah Pakaian bagimu, dan
kamupun adalah Pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak
dapat menahan nafsumu, Karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma'af
kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang Telah
ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih
dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam,
janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam mesjid. Itulah
larangan Allah, Maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan
ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa
Malam, banyak ayat yang memerintahkan orang beriman bahwa
malam adalah untuk memuliakan Allah
Qs. 73/1-4
1. Hai orang yang berselimut,
2. Bangunlah di malam hari, kecuali sedikit,
3. (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua
itu sedikit.
4. Atau lebih dari seperdua itu. dan Bacalah Al Quran
itu dengan perlahan-lahan.
Qs. 17/79
79. Dan pada sebagian malam bertahajudlah kamu sebagai
suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat
yang Terpuji(mahqoman mahmuda).
Qs. 73/20
20. Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu
berdiri kurang dari 2/3 malam, atau 1/2 malam atau 1/3nya dan (demikian pula)
segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. dan Allah menetapkan ukuran
malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan
batas-batas waktu-waktu itu, Maka dia memberi keringanan kepadamu, Karena itu
Bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran. dia mengetahui bahwa akan ada di
antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi
mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi berperang di
jalan Allah, Maka Bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran dan Dirikanlah
sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang
baik. dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu
memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang
paling besar pahalanya. dan mohonlah ampunan kepada Allah; Sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Qs. 50/40
40. Dan bertasbihlah kamu kepada-Nya di malam hari dan
setiap selesai sujud.
Qs. 76/26
26. Dan pada sebagian dari malam, Maka sujudlah
kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang dimalam hari.
Qs. 39/9
9. (apakah kamu Hai orang musyrik yang lebih
beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan
berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat
Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan
orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya ulul albablah yang dapat
menerima pelajaran.
Itulah ayat-ayat tentang bertasbih dan memuliakan Allah
dimalam hari. Sehingga sudah ada 4 sholat yang di sebut dalam analisa diatas(
dzuhur, Isya’, Fajar, dan sholat malam ). Mari kita analisa sholat lebih lanjut
Qs. 11/114
114. Dan Dirikanlah sholat itu pada kedua tepi siang
dan pada permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik
itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi
orang-orang yang ingat.
Tepi siang pertama adalah sholat subuh(kita menyebut dhuha)
Qs. 74/34-35
34. Dan subuh apabila mulai berbeban.
35. Sesungguhnya dia itu adalah satu-satunya besar,
Brarti mulai munculnya Matahari, ada kewajiban sholat. Ayat
diatas mengapa dikatakan berbeban mari kita analisa ayat-ayat dibawah ini
Qs. 40/46
46. dinampakkan Kepada mereka neraka pada pagi dan
petang, dan pada hari terjadinya Saah(. (Dikatakan kepada malaikat):
"Masukkanlah Fir'aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras".
Qs. 102/5-8
5. Janganlah begitu, kamu mengetahuinya dengan ilmu
yaqin(ilmu pasti = ilmu fisika antariksa)
6. Niscaya kamu benar-benar akan melihat Jahiim(api
penyiksaan-neraka)
7. Dan Sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya
dengan 'ainul yaqin(keyakinan sebenarnya).
8. Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu
tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).
Qs. 101/8-11
8. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan
(kebaikan)nya,
9. Maka tempat kembalinya adalah Hawiyah.( dari kata
hawa= jatuh qs.53/1 dan hiyah)
10. Tahukah kamu apakah hiyah itu?
11. (yaitu) api yang bergejolak.
Qs. 77/32-33
32. Sesungguhnya neraka itu melontarkan api setinggi
gedung.
33. Seolah-olah ia iringan unta yang kuning.
Qs. 67/5-7
5. Sesungguhnya kami Telah menghiasi langit yang dekat
dengan bintang-bintang, dan kami jadikan bintang-bintang itu ancaman bagi
syaitan, dan kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala.
6. Dan orang-orang yang kafir kepada Tuhannya,
memperoleh azab jahannam. dan Itulah seburuk-buruk tempat kembali.
7. Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka
mendengar suara neraka yang gemuruh, dan menakutkan,
Itulah neraka yaitu pusat jatuh dari tata surya kita dan
bintang dari masing-masing solarsystem yaitu MATAHARI. Baiklah, mari kita masuk
ke pembahasan sholat lagi. Tepi siang kedua atau wustho atau ashar
Qs.2/238
238. Peliharalah semua shalat(mu), dan shalat
wusthaa(ashar). Berdirilah untuk Allah dengan khusyu'.
Kemudian sholat di permulaan malam, yaitu ketika matahari
telah terbenam, maka dalam pelaksanaan puasa Allah menjelaskan puasa telah
sempurna jika sudah malam, padahal ada kewajiban sholat pada permulaan malam.
Berarti kita laksanakan sholat maghrib dulu baru berbuka agar puasa kita
sempurna ya too…
Qs. 24/58
58. Hai orang-orang yang beriman, hendaklah
budak-budak yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum balig di antara kamu,
meminta izin kepada kamu tiga kali yaitu: sebelum fajar, ketika kamu
menanggalkan Pakaian (luar)mu di dzuhur dan sesudah sholat Isya'. (Itulah) tiga
'aurat bagi kamu. tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka selain
dari (tiga waktu) itu. mereka melayani kamu, sebahagian kamu kepada sebahagian
(yang lain). Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat bagi kamu. dan Allah Maha
mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Semua penentuan waktu harus didasarkan/dilakukan pada daerah
yg dilewati garis equator/khatulistiwa, daerah yang satu bujur mengikuti waktu
yg berada di khatulistiwa tersebut. Dengan begitu nyatalah “telah tammat
kalimat Allah secara benar dan ADIL, Tidak membutuhkan konsensus karena telah
jelas dan adil disemua belahan bumi.
Sehingga kesimpulan kami waktu
sholat:
waktu
solo ayat
1. Sholat
matahari mulai
condong/Dzuhur 11.46 17/78
2. Sholat gelap
malam/Isya’ 18.57
17/78
3. Sholat
fajar 04.25 17/78
4. Sholat
malam/pertengahan
malam 00.00
50/40
5. Sholat ujung
siang ke-1
/subuh/dhuha 05.45 11/114
6. Sholat ujung siang ke
2/wustho/ashar 14.49 11/114
7. Sholat
permulaan malam/maghrib 17.50
11/114
Demikian, wassalamu’alaikum Wr Wb
Bagaimana Al Quran menentukan jadwal shalat
Bagaimana Al Quran menentukan jadwal shalat
Shalat adalah ekspresi hamba kepada Tuhan nya untuk
menunjukkan kepatuhan , dan HARUS TEPAT PADA WAKTUNYA.
51: 56
dan tidaklah Kami ciptakan jin dan MANUSIA kecuali untuk
menyembah (mengabdi)kepadaKU
4:103
Ketika kamu telah melaksanakan shalat, maka ingatlah Allah
ketika berdiri dan duduk dan waktu berbaring. Dan ketika kamu merasa aman,
dirikanlah shalat, bahwa shalat adalah KETETAPAN yang DITENTUKAN WAKTUNYA
atas orang orang mukmin
2: 143
Dan seperti itulah kami jadikan kamu UMAT TENGAH, agar kamu
menjadi bukti atas manusia dan Rasul itu menjadi pemberi bukti atas kamu.
Tidaklah kami jadikan kiblat yang engkau ada atasnya kecuali agar Kami ketahui
siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berputar atas
tumitnya(membelot). Bahwa yang demikian itu sangat besar resikonya
kecuali atas orang orang yang Kami beri petunjuk. Allah tidak akan membiarkan
imanmu(menyia nyiakan), Sesungguhnya Allah itu penyantun dan penyayang pada
manusia.
Umat tengah disini berarti bahwa umat yang berada pada GARIS
TENGAH BUMI (EQUATOR). Jadi pada saat itu Nabi Muhammad menerangkan lewat lisan
beliau pada golongan manusia yang tinggal di sekitar jazirah arab yang
berada tepat pada garis EQUATOR bumi. Yang disini berarti hal yang disampaikan
Rasul adalah benar karena setelah dibuktikan oleh orang lain yang bukan rasul
hasil juga suatu kebenaran.
Menurut kejadian yang terjadi semakin menjauhi equator
selisih jumlah waktu siang dan malam semakin besar, sebagai ilustrasi Kalau di
Jakarta persis jam 6 pagi matahari terbit dan jam 6 sore matahari terbenam
setiap hari sepanjang tahun sama .
Nah kalau di Negara 4 musim tidak demikian, matahari terbit
dan terbenam setiap hari selalu pada waktu yg berlainan., kalau tanggal 21 June
–awal musim panas di Washington, matahari terbenam sekitar jam 9.00
pm atau pukul 21.00 (kita dapat sekitar 15 jam terang-ada matahari), sedangkan
kalau tanggal 21 December- awal musim dingin , Washington matahari terbenam
sekitar jam 4.30 pm atau pukul 16.30 (kita hanya dapat sekitar 9 jam terang).
Di kutub selatan pada musim dingin, anda tidak akan melihat
matahari (gelap terus selama 90 hari). Jadi anda tidak akan bisa membedakan jam
6 pagi, jam 12 siang, jam 6 sore, atau jam 12 malam di karenakan disana akan
gelap terus menerus selama 3 bulan. Dan pada waktu musim panas (masih tetap ada
salju) anda akan melihat matahari (terang terus selama 90 hari nonstop), anda
tidak akan bisa membedakan jam 6 pagi, jam 12 siang, jam 6 sore, atau jam 12
malam soalnya matahari bersinar terus selama 3 bulan.
Sehingga untuk menentukan waktu shalat ataupun waktu untuk
durasi puasa, kita harus mengacu
pada surat 2:143 yaitu waktu yang dimiliki oleh umat tengah. Dengan kata lain untuk
daerah diluar dari EQUATOR harus mengacu pada waktu yang dimilki oleh daerah
equator yang segaris bujur dengan nya.
Menurut ilmu BUMI, Matahari melintas
di equator pada setiap tanggal 21 MARET dan 22
SEPTEMBER ( titik kulminasi matahari
), pada saat itu jam 12 siang adalah waktu dimana benda tidak mempunyai
bayangan sedikitpun. Sehingga pada watu itu juga bisa dijadikan koreksi
terhadap jam GMT yang sekarang kita pakai.
Al quran menerangkan waktu shalat dengan menggunakan
pedoman MATAHARI ( jam matahari – jam istiwak ) yang berarti berhubungan dengan
rotasi bumi
Disetiap mesjid mengumandangkan adzan tidak berbarengan,
karena kurang memahami petunjuk Allah di kitab Nya, Atau mungkin mereka
menggunakan jam terbit dan terbenam matahari di daerah masing masing.
Barangkali di derah kita (dekat dengan equator) tidak jauh berbeda setiap hari,
bagaimana dengan daerah lain yang semakin menjauhi equator, seperti penjelasan
diatas.
Setelah kami mengadakan penelitian, pada tanggal 20
maret 2006 sampai dengan 24 maret 2006 di salah satu kota yang merupakan kota
yang dilintasi garis equator yaitu PONTIANAK, dapat disimpulkan sebagai berikut
:
17:78
Dirikanlah shalat waktu matahari condong/tergelincir sampai
gelap malam dan dirikanlah shalat fajar, sesungguhnya shalat fajar itu
disaksikan
Pada saat siang hari pada tanggal 21 maret 2006, pada jam 12
(jam matahari) , semua benda tidak mempunyai bayangan. Pada saat itulah yang
dinamakan tepat jam 12 siang – jam matahari. Pada saat itu tepat pada jam
11.50 WIB waktu PONTIANAK. Dan setelah di hitung atau di konversikan dengan waktu
SOLO berdasarkan pergeseran garis bujur maka di ketemukan bahwa pada saat
itu SOLO sedang jam 11.45 WIB. Setelah bergeser 1 menit berarti benda
sudah mempunyai bayangan walaupun hanya sedikit, berarti matahari MULAI CONDONG
seperti pada waktu yang Allah tunjukkan di salah satu ayatNya yang memuat
perintah shalat.
Penanggalan
Karya Nazwar Syamsu
Dari salah satu bab bukunya : Tauhid & Logika (Bab X
Penanggalan Tahunan)
al-Qur'an tentang Shalat, Puasa dan Waktu
Terbitan Ghalia Indonesia, Jumadil Awwal 1403 H, cetakan
pertama Pebruari 1983.
10/5. DIA-lah yang menjadikan Surya sumber menerangi dan
Bulan bersinar serta menentukan orbitnya agar kamu ketahui bilangan tahun dan perhitungan.
ALLAH tidak menciptakan itu kecuali dengan hal logis. DIA jelaskan Ayat-ayat pada kaum
yang berilmu.
10/6. Bahwa pada pertentangan malam dan siang, dan apa yang
ALLAH ciptakan di planet-planet dan Bumi, dan Ayat-ayat bagi kaum yang insyaf.
22/47. Mereka meminta segerakan siksa, ALLAH tidak
memungkiri janji-NYA, bahwa hari pada TUHANmu seperti seribu tahun dari yang kamu hitung.
41/10. Dan DIA jadikan padanya batang-batang magnet dari
atasnya dan memberkahi padanya sertamenentukan waktu-waktunya dalam empat hari, bersamaan bagi
(analisa) orang-orang yang bertanya.
ALLAH menciptakan semua benda angkasa secara logis,
menempatkan batang magnet pada masing-masingnya dengan sistem dan daya tarik
yang berlainan. Satelit yang mengitari planet seperti Bulan kita ditentukan
ALLAH bersistem Spot hingga dia tidak berputar tetapi senantiasa mengorbit:
Bintang yang menjadi pusat Tata Surya bersistem Regular hingga dia selalu
berputar di sumbunya, mengorbit keliling Galaxy, tetap bergolak tak akan pernah
mendingin, beradiasi lewat gelombang sinar untuk menimbulkan panas bagi
kehidupan makhluk hidup konkrit; Planet yang mengitari bintang bersistem
Simple, permukaannya cepat membeku, berotasi di sumbunya untuk mewujudkan
pergantian siang dan malam. Itulah sebahagian dari Rawasia atau batang magnet
yang ditempatkan selaku wujud penting dalam kehidupan. Walaupun manusia Bumi
mempergunakannya untuk berbagai keperluan, namun belum memahaminya menurut
keadaan sesungguhnya.
Orang-orang berilmu akan mengetahui betapa logis
kelangsungan ciptaan ALLAH jika mereka menganalisakan Ayat-ayat Alquran tentang
mana teori evolusi menemui jalan buntu, sementara perbedaan sistem dan daya
tarik Rawasia tadi dapat menjadi petunjuk bagi orang-orang insyaf untuk
menempatkan diri dalam kehidupan yang diredhai ALLAH.
Seringkali orang memperbincangkan masalah Ruang dan Waktu,
berbagai interpretasi dapat dibaca dalam buku-buku terutama yang memuat uraian
mereka namakan “falsafah.” Umumnya berupa hasil pemikiran dan pendapat tanpa dasar,
bahkan kadang-kadang berbentuk susunan kalimat berputar belit dengan kata-kata
semu bersilat lidah. Padahal jika orang sudi memperhatikan Ayat-ayat Alquran,
dia akan mendapat penjelasan pasti bahwa Ruang ialah kekosongan antara
benda-benda. Tanpa benda, akan tiadalah istilah ruang. Benda yang senantiasa
berputar menimbulkan Waktu, dan tanpa putaran benda, akan tiadalah waktu.
Putaran 360 derajat dinamakan satu hari, maka bahagian dan bilangan hari inilah
yang disebut Waktu.
ALLAH menciptakan semesta raya selama enam hari. Pada dua
hari pertama benda-benda angkasa masih mengambang, belum memadat, dan beberapa
planet terpecah menjadi kecil seperti Mars, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan
Pluto menjadi lebih kecil daripada seharusnya, sementara yang mengorbit di
bawah Jupiter benar-benar hancur menjadi asteroids dan meteorites. Pada empat
hari berikutnya, semua benda angkasa itu mulai berfungsi menurut wajarnya.
Bulan-bulan tanpa rotasi mengorbit keliling planet, dan planet-planet berotasi
sembari beredar keliling Galaxy yang juga berputar di sumbunya sewaktu bergerak
keliling semesta raya.
Gerak rotasi dan orbit itulah yang dimaksud dengan
waktu-waktu pada Ayat :
41/10, yaitu waktu yang menjadi bahagian dan bilangan
hari tersebut tadi. Semuanya diberkahi ALLAH dengan penjagaan agar berfungsi
terus tanpa halangan, disimpulkan dalam Ayat Suci yang maksudnya:
41/12. Lalu DIA laksanakan mereka jadi tujuh planet (di atas
orbit Bumi) dalam dua hari, dan DIA wahyukan pada setiap Tata Surya urusannya, dan Kami hiasi
angkasa dunia dengan bintang-bintang berapi dan penjagaan. Itulah ketentuan Yang
Mulia mengetahui.
Tetapi satu hari di atas ini bukanlah terdiri dari 24 jam
melainkan satu hari Tata Surya yang berputar di sumbunya selama 1.000 Lunar
Year atau 360 derajat. Muntaha selaku planet terpinggir bergerak keliling
Surya. Satu hari di Bumi 24 jam, di Mercury 25 jam, di Jupiter 9 jam 50 menit,
di Surya 600 jam, di Tatasurya 1.000 tahun, karena selama itulah
masing-masingnya berputar 360 derajat di sumbunya. Bahkan hari semesta raya
dinyatakan 50.000 tahun Qamariah pada Ayat 70/4 karena sekian tahun pula
lamanya semesta raya ini berputar komplit 360 derajat.
Pentingkah semua itu diterangkan ALLAH dalam Alquran untuk
diketahui umum? Jawabnya, Ya, penting sekali. Semuanya telah ditentukan ALLAH
rotasi dan orbitnya agar orang mengetahui gerak sesungguhnya dari benda angkasa
untuk dipakai jadi bilangan tahun secara wajar, dan agar orang mengetahui
perhitungan hidup.
Banyak orang menganggap bahwa istilah HISAAB, yang tercantum
pada Ayat 10/5 dan 17/12, sebagai perhitungan” astronomis belaka, hingga timbul
istilah “ahli hisab” dalam masyarakat diberikan kepada penyusun kalender
tahunan. Padahal dalam kedua Ayat Suci itu dan banyak lainnya, istilah “hisaab”
ditujukan kepada perhitungan hidup seluruhnya pada setiap pribadi di dunia
kini. Jadi pemakaian “ahli hisaab” bagi para astronom atau penyusun kalender
sebanarnya tidaklah tepat, karena dalam tugas itu mereka hanyalah peramal
tentang orbit benda angkasa atau hanya sekedar penyusun kalender tahunan.
Namun ALLAH mendekatkan bilangan tahun dengan perhitungan
hidup dalam Ayat 10/5 dan 17/12 selaku pertanda betapa pentingnya pengetahuan
tentang orbit dan rotasi benda-benda angkasa dalam kehidupan kini di mana
setiap diri bermukim dan membiak berketurunan. Rotasi Bumi di sumbunya telah
menimbulkan pergantian siang malam malam selama 24 jam yang disebut satu hari.
Dan orbitnya keliling Surya menyebabkan adanya tahun terdiri dari sejumlah
hari. Dengan begitu dapatlah dicatat berapa lama sesuatu telah berlaku, masa
hidup seseorang, dan sejarah manusia sudah berlangsung. Demikian sudah terjadi
tanpa rubah semenjak Adam sampai topan Nuh, bahkan sampai kini dan masa
mendatang. Lama rotasi dan orbit Bumi sebelum topan Nuh masih bersamaan dengan
keadaan yang berlaku kini, begitu pula lama hari dan tahun. Tentang ini ALLAH
menyatakan yang artinya sebagai berikut:
9/36. Bahwa bilangan bulan pada ALLAH duabelas bulan dalam
ketetapan ALLAH pada hari DIA ciptakan planet-planet dan Bumi, diantaranya ada empat bulan
terlarang. Itulah agama kukuh maka jangan zalimi dirimu padanya. Perangilah
orang-orang musryik seluruhnya sebagaimana mereka memerangi kamu seluruhnya, ketahuilah
bahwa ALLAH bersama orang-orang insyaf.
Bilangan bulan di atas ini ialah untuk masing-masing tahun,
baik dulu kala maupun kini, setiap bulan ditandai dengan timbulnya Hilal atau
Bulan sabit di ufuk barat setelah Magrib, keesokannya tampak semakin jelas dan
berupa Bulan Penuh setelah 14 hari, selanjutnya menyusut berupa Hilal terbalik
dan menghilang di angkasa fajar setelah 29 hari untuk timbul kembali bagi bulan
berikutnya.
Tetapi kenapa 12 dan kenapa tidak 10, 14, 19 dan
lain-lainnya? Disinilah terdapat salah satu di antara berbagai bukti lain yang
menyatakan kepalsuan teori di luar Islam. Mereka tidak memiliki dasar untuk
menentukan 12 bulan dalam setahun kecuali meniru jumlahnya dari ajaran Islam.
Mereka berbulan baru tidak pada waktu Hilal Bulan, begitupun bertahun baru
tanpa dasar. ALLAH menentukan jumlah bulan yang 12 itu berdasarkan orbit Bumi
dalam lingkaran oval di mana ada titik Perihelion dan titik Aphelion. 345
derajat gerak Bumi keliling Surya, di mana ada kedua titik tadi, dinamakan 1
tahun yang terdiri dari 12 bulan. Jadi 12 bulan menurut Ayat 9/36 adalah lama
waktu yang dipakai Bumi dalam mengorbit dari Perihelion ke Aphelion dan sampai
kembali di Perihelion, dalam masa mana berlangsung 12 kali orbit Bulan keliling
Bumi. Kini penanggalan demikian dinamakan orang dengan Qamariah berdasarkan
orbit Bulan sekalipun di dalamnya orbit Bumi juga memegang peranan penting.
Nama ke-12 bulan itu ialah Muharram, Shafar, Rabi’ul Awwal,
abi’ul Akhir, Jumadil Awwal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya’ban, Ramadhan, Syawal,
Zulkaedah, Zulhijah. Diantaranya ada empat dinamakan bulan terlarang yaitu
Zulkaedah, Zulhijah, Muharram dan Rajab. Selama bulan terlarang itu, orang
dilarang berperang kecuali kalau diserang, juga dilarang membunuh binatang
darat buruan untuk menjamin kelangsungan kehidupan makhluk yang kini disebut
orang suaka margasatwa; disebutkan pada Ayat 2/217, 9/2 dan 5/96.
Empat bulan terlarang tadi tentulah juga sudah berlaku
semenjak purbakala sampai pada zaman Nuh, Ibrahim, Musa dan masa kini hingga
menjadi tradisi berkelanjutan, dan kita tidak mengetahui alasan penamaannya,
tetapi adanya dapat difahami dari beberapa Ayat Suci, di antara lain ialah Ayat
2/197 yang menerangkan pelaksanaan ibadah Haji. Penamaan keempat bulan itu
telah kita terima sambung bersambungan selaku Uswah Hasanah.
Dalam Alquran, tahun penanggalan yang berhubungan dengan
orbit Bulan keliling Bumi dan orbit Bumi keliling Surya dinamakan dengan SANAH
yang kini disebut tahun Qamariah, sementara yang berhubungan dengan musim
dinamakan dengan ‘AAM yang kini disebut tahun Syamsiah atau Solar Year.
Tahun Qamariah atau Lunar Year yang menjadi dasar
penanggalan Hijriah adalah tahun yang panjang waktunya tidak pernah berkurang.
Ini dapat difahami jika orang sudi memperhatikan sejarah dan keadaannya:
1. Orbit Bumi keliling Surya bukanlah berupa lingkaran
bundar karena lingkaran begini akan menggambarkan jarak Bumi dari Surya selalu
sama sepanjang tahun, padahal pengukuran dengan sistem parallax menyatakan ada kalanya Bumi sejauh 90 juta
mil dari Surya dan ada kalanya sejarak 94 juta mil. Sekiranya orbit bundar itu
terlaksana maka Bumi akan kekurangan daya layangnya keliling Surya, dan
aktifitas Sunspot di permukaan Surya tetap stabil, bersamaan, padahal perubahan
aktifitas itu selalu ada karena ditimbulkan oleh tarikan Surya pada
planet-planet yang kadang-kadang mendekat dan kadang-kadang menjauh.
2. Orbit Bumi keliling Surya bukan pula berupa lingkaran
elips atau lonjong karena lingkaran begini akan membentuk dua titik perihelion
dan dua titik aphelion orbit. Jika ini memang berlaku maka susunan Tatasurya
akan kacau balau dengan akibat yang susah diramalkan. Dan dengan pemikiran
logis, orbit demikian dapat dikatakan tidak mungkin terjadi dalam
tarik-menariknya Surya dengan Bumi, karena setiap kali Bumi berada pada titik
perihelion orbitnya, dia harus tertarik untuk membelokkan arah layangnya ke
kiri beberapa derajat mendekati Surya yang dikitari.
3. Orbit berbentuk lingkaran OVAL adalah satu-satunya yang
dilakukan Bumi, memiliki satu perihelion yaitu titik di mana Bumi paling dekat
pada Surya sembari melayang cepat, dan satu titik aphelion yaitu titik terjauh
dari Surya waktu mana Bumi melayang lambat. Dengan orbit OVAL begini
terwujudlah daya layang berkelanjutan menurut ketentuan ALLAH, begitu pun jarak
relatif antara 90 juta mil, dan aktifitas Sunspots yang berubah sepanjang tahun
untuk mewujudkan perubahan cuaca di muka Bumi.
Keadaan orbit planet demikian dinyatakan ALLAH dengan
istilah SIDRAH pada Ayat 53/14 dan 53/16. Arti Sidrah yaitu TERATAI, bunga
mengambang di atas permukaan air sementara uratnya terhunjam di tanah. Di waktu
pasang naik, teratai itu ikut naik dan ketika pasang surut dia pun ikut turun.
Demikian pula Bumi bergerak keliling Surya dalam orbit Oval yang kemudian
dipakai orang pada roda dengan sistem piston untuk penambah daya dorong pada
mesin bertenaga besar.
Lingkaran oval berbentuk telur di mana ada bujur besar
dengan titik aphelion, dan bujur kecil dengan titik perihelion. Sewaktu Bumi
berada pada titik perihelion ini, tarik-menariknya sangat kuat dengan Surya
hingga ketika itu gelombang laut tampak lebih besar daripada biasanya, dan
mulailah penanggalan Muharram selaku bulan pertama Lunar Year. Karena keadaan
Bumi serius sekali, melayang cepat dan paling dekat dari Surya, lalu dinyatakan
Muharram selaku bulan terlarang yaitu Syahrul Haraam yang sering pula diartikan
dengan “Bulan Mulia.”
Kemudian itu Bumi mulai melayang lambat dan paling lambat
sewaktu berada di titik aphelion yaitu bulan betujuh, maka bulan Rajab itu pun
dinamakan bulan terlarang karena Bumi ketika itu paling jauh dari Surya dalam
keadaan serius. Pada tanggal 27 bulan itu dulunya Muhammad dimi’rajkan ALLAH
dari Bumi ke planet Muntaha.
Setelah itu Bumi mulai pula melayang cepat karena ditarik
oleh Surya hingga mencapai bulan kesebelas dan lebih cepat pada bulan kedua
belas, yaitu bulan Zulkaedah dan Zulhijah, semakin dekat pada Surya, lalu kedua
bulan itu juga dinamakan bulan terlarang karena nyatanya Bumi dalam keadaan
serius. Pada tanggal 29 Zulhijah, Bumi telah menyelesaikan satu orbitnya 345
derajat Surya, yaitu satu tahun Lunar Year.
Itulah sebabnya kenapa Muharram, Rajab, Zulkaedah, dan
Zulhijah dinamakan empat bulan terlarang, pada bulan-bulan itu Bumi sedang
mengalami tarikan kuat dari Surya dan juga mengalami tarikan lemah hingga
manusia Bumi bagaikan diberi peringatan tentang planet yang didiami terutama
mereka yang mengetahui hisaab atau perhitungan nasib diri. Namun keadaannya
mengandung ilmu astronomi yang harus dipelajari setiap diri. Dalam pada itu
Rabi’ul Awwal waktu mana Muhammad lahir dan meninggal dunia, begitu pun
Ramadhan selaku bulan turunnya Alquran, keduanya tidak dinyatakan bulan
terlarang, karenanya teranglah Islam tidak mengandung kultus individu. Alquran
tidak memberikan data tentang hari kelahiran Ibrahim dan Muhammad walaupun yang
pertama dinyatakan IMAM bagi manusia dan pendiri Ka’bah, dan yang keduanya
dinyatakan penyampaian Alquran dan Nabi terakhir.
Satu kali orbit Bumi keliling Surya bukan 360 derajat tetapi
345 derajat dilaluinya selama 354 hari 8 jam 48 menit dan 36 detik. Dalam satu
bulan Qamariah, Bumi bergerak sejauh 28° 45’ atau dalam satu hari sejauh 0° 58’
28’’,4.
Perlu dicatat bahwa Bulan mengorbit keliling Bumi sejauh
331° 15’, selama 29 hari 12 jam 44,04 menit. Dia bergerak dalam satu hari
sejauh 11° 12’. Jadi keliling 360° - 331° 15’ = 28° 45’ kalau dikalikan 12
bulan Qamariah maka satu tahun Islam adalah 354 hari 8 jam 48 menit dan 36
detik atau 345 derajat gerak edar Bumi keliling Surya.
Untuk mengitari Surya 360 derajat keliling, maka Bumi
memakai waktu selama 370 hari sejauh 355° 12’ selama 365 hari 6 jam. Hal ini
dapat dibuktikan dengan terlambatnya bintang-bintang di angkasa pada waktu
tertentu yang sama setiap tahunnya sejauh 4° 48’.
Jadi menurut tahun musim atau Solar Year, maka Bumi bergerak
keliling Surya sejauh 355° 12’ yaitu 4° 48’ sebelum mencapai titik lingkaran
penuh, hingga 360° - 355° 12’ = 4° 48’ jika dikalikan dengan 75 tahun musim
menjadi 360° barulah Bumi berada pada posisi pertama selaku awal tahunnya.
Ketika itu bintang-bintang di angkasa mungkin berada kembali pada posisi
tertentu pada waktu bersamaan dengan 75 tahun yang lampau, karena Bumi sendiri
bukan berada pada titik perihelion orbit semula.
Namun jika dihitung menurut tahun Hijrah atau Lunar Year,
ternyata Bumi memulai orbitnya dari titik perihelion pada tanggal 1 Muharram,
lalu bergerak 345 derajat keliling Surya yaitu 15° sebelum mencapai titik
lingkaran 360 penuh. Setelah 24 tahun kemudiannya, Bumi berada kembali pada
posisi bermula, yaitu 360° - 345° sama dengan 15° x 24 tahun = 360°. Waktu itu
setiap bintang di angkasa berada kembali pada posisi tertentu bersamaan dengan
posisinya pada waktu tertentu 24 tahun yang lampau, dan Bumi juga berada
kembali pada titik perihelion orbitnya bermula.
Nama Jarak dariSurya Lama kelilingSurya (musim) Bulan yangdimiliki
1. Mercury 43.380.000 mil 88 hari Tidak ada
2. Venus 67.690.000 mil 225 hari 2
3. Bumi 94.510.000 mil 1 tahun 1
4. Mars 154.860.000 mil 1 th 322 hari 2
5. Jupiter 507.170.000 mil 11 th 314 hari 12
6. Saturnus 936.580.000 mil 26 th 165 hari 9
7. Uranus 1855.760.000 mil 84 th 7 hari 4
8. Neptunus 2.819.980.000 mil 164 th 280 hari 2
9. Pluto 4.561.100.000 mil 248 th 150 hari 2
10. Muntaha sebagai planet kesepuluh dan terpinggir bahkan
terbesar sebagai planet ketujuh di atas orbit Bumi sudah lama dinyatakan adanya
tetapi belum diketahui posisinya dan belum pernah dilihat penduduk Bumi.
Waktu pergantian musim tidak praktis dijadikan dasar
penanggalan di Bumi, apalagi di planet-planet lain yang panjang waktu
pergantian musimnya sangat berbeda. Untuk jelasnya, di bawah ini dikutipkan
catatan dari Encyclopedia Americana 1975 tentang daftar planet pada mana “lama
keliling Surya” harus difahami dengan ‘lama satu tahun musimnya”, dan satu hari
berarti 24 jam.
Pergantian musim di Mercury hanya berlangsung komplit dalam
88 hari sementara di Pluto ternyata selama 248 setengah tahun, menurut
perhitungan tahun musim di Bumi, karenanya tentu tidak mungkin dijadikan dasar
penanggalan. Pada setiap planet tersebut hanya Lunar Year yang praktis
dijadikan penanggalan, semetara untuk Mercury sendiri harus ditunggu kabar tentang
adanya Bulan yang dimilikinya. Sebaliknya, karena masing-masing planet itu
memiliki Bulan lebih dari satu, haruslah ditunggu pula penemuan baru tentang
Bulan mana yang orbitnya dijadikan dasar penanggalan di sana. Karena
berdasarkan Ayat 9/36 didapat ketentuan bahwa disemua planet itu haruslah
dipakai penanggalan Lunar Year seperti di Bumi ini sendiri satu-satunya planet
yang memiliki satu Bulan. Hal ini menjadi tugas Astronomi Muslim masa depan
hingga Umat Tengah yang tercantum pada Ayat 2/143 menjadi kenyataan, begitupun
Pemberi bukti yang termuat dalam Ayat 22/78 dapat terlaksana.
Penanggalan Lunar Year dimulai dari Gerhana Surya dengan
pengetahuan bahwa sorenya pasti ada Hilal Bulan di ufuk barat. Sekiranya
tanggal 1 Muharram, yaitu bulan pertama, bertepatan dengan tanggal 21 Maret
atau 22 September pada abad 20 Masehi, tentulah terjadi gerhana penuh di tempat
tertentu pada ekuator Bumi. Hal ini memang telah berlaku pada tanggal 21 Maret
1901 waktu mana Umbra atau gerhana penuh terjadi. Kemudian 1 Muharram tercatat
tanggal 20 Maret 1935 dan tanggal 19 Maret 1969, waktu itu terdapat Penumbra
atau gerhana tidak penuh di Sumatra Tengah, tegasnya di Bukit Tinggi, dan hal
itu juga menjadi bukti bahwa Bumi dalam orbit ovalnya keliling Surya melalui
garis zigzag atau melenggang ke utara dan ke selatan garis Ekliptik sesudah
topan Nuh sampai kini.
Karena itulah garis Umbra gerhana penuh pada tanggal 23
Desember sampai dengan 21 Juni melengkung arah ke utara permukaan Bumi karena
waktu itu Bumi bergerak ke selatan garis Ekliptik keliling Surya, lalu bayangan
Bulan tampak bergerak ke utara. Sebaliknya jika gerhana itu berlaku pada
tanggal 22 Juni sampai dengan 22 Desember, Umbra tampak melengkung arah ke
selatan selaku bayangan Bulan karena waktu itu Bumi bergerak ke utara.
Namun gerhana Surya pada tanggal 21, 20, 19 Maret tadi telah
kita pergunakan selaku bahan penyusunan Kalender Nuclear untuk satu abad
Hijriah dan Masehi, diterbitkan lalu diedarkan pada masyarakat umum. Dengan
perhitungan atas orbit Bumi dan orbit Bulan sebagai di atas tadi, kita
memperoleh ketentuan bahwa:
1. Ramadhan memiliki 29 hari tetapi 30 hari pada tahun
ketiga, atau seperti yang dicatatkan dibawah.
2. Satu tahun Qamariah terdiri dari 354 hari, tetapi 355
hari pada tahun ketiga.
3. Tahun Hijriah
Tgl. 1 Ramadhan HariRamadhan
Tgl. 10Zulhijah
1403
1404
1405
Senen
Jum’at
Selasa
29 hari
29 hari
30 hari
Ahad
Kemis
Selasa
1406
Ahad
29 hari
Saptu
1407
Kamis
29 hari
Rabu
1408
Senen
30 hari
Senen
1409
Saptu
29 hari
Jum’at
1410
Rabu
29 hari
Selasa
1411
Ahad
30 hari
Ahad
Bilamana tercatat tanggal 1 Ramadhan hari Senen maka tanggal
10 Zulhujah hari Ahad pada tahun tersebut. Tetapi jika Ramadhan terdiri dari 30 hari
maka tangal 1 Ramadhan dan tanggal 10 Zulhijah berlaku pada hari bersaman.
4. Setiap seperempat abad jumlah hari yang dimiliki Ramadhan
seperti di bawah ini untuk
selanjutnya: Ramadhan Jumlah
Tahun: Harinya:
1400 ................ 30
1401 ................ 29
1402 ................ 30
1443 ................ 29
1444 ................ 29
1445 ................ 30
1403 ................ 29
1446 ................ 29
1404 ................ 29
1447 ................ 29
1405 ................ 30
1448 ................ 30
1406 ................ 29
1449 ................ 29
1407 ................ 29
1450 ................ 30
5. Di bawah ini disusunkan Kalender Lunar Year dari tahun
1351 sampai dengan 1450 Hijriah.
Ramadhan terdiri dari 29 hari, tetapi pada angka tahun
didahului tanda tambah (+)
Ramadhannya 30 hari, dan Syawal, Zulkaedah, Zulhijah tahun
itu dimundurkan satu hari: ........................... 1351
56 53 +55 +52 57 54 59
+61 +58 63 60 65 62 +64
69 66 71 68 +70 +67 72
+77 74 79 +73 ... +75 ...
85 82 87 76 81 78 +80
93 90 +92 +89 +86 +83 88
+98 +95 ... 97 94 91 96
... ... ... ... ... 99 ...
... ... 1400 ... ... ... ...
01 06 13 +05 +02 07 04
09 +11 +08 13 10 15 12
+14 19 16 21 18 +20 +17
22 +27 24 29 +23 ... +25
+30 35 32 37 26 31 28
38 43 40 +42 +39 +36 +33
46 +48 +45 +50 47 44 49
N U C L E A R Muharram 30 hari
C L E A R N U Syafar 29 hari
L E A R N U C R. Awal 30 hari
A R N U C L E R. Akhir 30 hari
N U C L E A R J. Awal 29 hari
U C L E A R N J. Akhir 30 hari
L E A R N U C Rajab 29 hari
E A R N U C L Sya’ban 30 hari
R N U C L E A Ramadhan 29/30 hari
N U C L E A R Syawal 29 hari
U C L E A R N Zulkaedah 30 hari
L E A R N U C Zulhijah 29 hari
N U
Ah. 1 8 15 22 29 Ah. 7 14 21 28
Sn. 2 9 16 23 30 Sn. 1 8 15 22 29
Sl. 3 10 17 24 31 Sl. 2 9 16 23 30
Rb. 4 11 18 25 Rb. 3 10 17 24 31
Km. 5 12 19 26 Km. 4 11 18 25
Jm. 6 13 20 27 Jm. 5 12 19 26
Sb. 7 14 15 28 Sb. 6 13 20 27
C L
Ah. 6 13 20 27 Ah. 5 12 19 26
Sn. 7 14 21 28 Sn. 6 13 20 27
Sl. 1 8 15 22 29 Sl. 7 14 21 28
Rb. 2 9 16 23 30 Rb. 1 8 15 22 29
Km. 3 10 17 24 31 Km. 2 9 16 23 30
Jm. 4 11 18 25 Jm. 3 10 17 24 31
Sb. 5 12 19 26 Sb. 4 11 18 25
E A
Ah. 4 11 18 25 Ah. 3 10 17 24 31
Sn. 5 12 19 26 Sn. 4 11 18 25
Sl. 6 13 20 27 Sl. 5 12 19 26
Rb. 7 14 21 28 Rb. 6 13 20 27
Km. 1 8 15 22 29 Km. 7 14 21 28
Jm. 2 9 16 23 30 Jm. 1 8 15 22 29
Sb. 3 10 17 24 31 Sb. 2 9 16 23 30
R
Ah. 2 9 16 23 30
Sn. 3 10 17 24 31
Sl. 4 11 18 25
Rb. 5 12 19 26
Km. 6 13 20 27
Jm. 7 14 21 28
Sb. 1 8 15 22 29
Di bawah ini dimuatkan pula Kalender solar Year dari th.
1920 sampai dengan 2020 Masehi, angka tahun yang didahului tanda silang (x)
maka Februari-nya terdiri dari 29 hari, dan kolom Januari dan Februari-nya juga
ditandai dengan x.
X 1920 21 22
23 x 24 25 26 27 x
28 29 30 31 x 32 33
34 35 x 36 37 38 39
x 40 41 42 43 x 44
45 46 47 x 48 49 50
51 x 52 53 54 55 x
56 57 58 59 x 60 61
62 63 x 64 65 66 67
x 68 69 70 71 x 72
73 74 75 x 76 77 78
79 x 80 81 82 83 x
84 85 86 87 x 88 89
90 91 x 92 93 94 95
x 96 97 98 99 x 2000
01 02 03 x 04 05 06
07 x 08 09 10 11 x
12 13 14 15 x 16 17
18 19 x 2020 ... ... ...
Januari 31 hari U C L E A R N
Pebruari 28 hari E A R N U C L
March 31 hari E A R N U C L
April 30 hari N U C L E A R
May 31 hari C L E A R N U
June 30 hari A R N U C L E
July 31 hari N U C L E A R
August 31 hari L E A R N U C
September 30 hari R N U C L E A
October 31 hari U C L E A R N
November 30 hari E A R N U C L
December 31 hari R N U C L E A
Penanggalan Hijriah 1351 sampai dengan 1450 dan penanggalan
Masehi 1920 sampai dengan 2020 di atas dapat dijadikan berhadapan dalam satu
halaman di mana kolom N U C L E A R memberikan keterangan tentang nama hari
pada setiap bulan.
Manusia purbakala semenjak Adam sampai topan Nuh senantiasa
memakai penanggalan musim. Yang demikian cocok sekali dengan maksud Ayat 9/36.
Tetapi setelah topan Nuh, terjadilah pergantian musim karena Bumi melenggang
zigzag ke selatan dan ke utara garis ekliptik sewaktu mengorbit pada lingkaran
oval keliling Surya. Pergantian musim tersebut nyata mempengaruhi sosial
ekonomi penduduk yang mendiami Temperatur Zone, maka penduduk Mesirlah yang
pertama kali menjadikan pergantian musim untuk penanggalan sesuai dengan jadwal
pertanian waktu itu, ditandai dengan bintang Sirius bersamaan terbitnya dengan
Surya di ufuk timur. Menurut keterangan yang kita dapati, hal yang bersamaan
juga berlaku pada bangsa Maya di Mexico, semenjak kira-kira 580 tahun sebelum
Masehi.
Sewaktu Julius Caesar berada di Mesir, dia dapat mempelajari
penanggalan musim, dan dengan pertolongan seorang astronom Greek bernama
SOSIGENES, lalu berubah tradisi bangsa Roma yang ketika itu memakai Qamariah
dengan penanggalan musim ditukar dengan July untuk kehormatan Caesar. Dia
dilahirkan pada tahun 116 sebelum Masehi dan meninggal tahun 44 sebelum Masehi,
sedangkan penanggalan musim itu mulai disyahkannya pada tahun 45 sebelum
Masehi, yaitu satu tahun sebelum kematiannya.
Sewaktu penanggalan itu diuji ternyata cocok dengan
pergantian musim yang satu tahunnya terdiri dari 365 hari 6 jam, mulailah
bangsa lain, yang mulanya memakai Lunar Year, mengikuti penanggalan musim. The
1973 World Almanac And Book of Facts menyatakan bahwa penganut Protestan
barulah memakai penanggalan musim pada permulaan abad 18 Masehi, Perancis pada
tahun 1793, Jepang tahun 1873, China tahun 1912, Greek tahun 1924, dan Turkey
tahun 1927.
Setelah enam belas abad, ternyata penanggalan musim yang
disahkan Julius Caesar itu tidak tepat lagi sebagai tahun musim, karena memang
lenggang Bumi ke utara dan ke selatan telah semakin berkurang sesuai dengan
berkurangnya gerak pendulum bebas. Daerah kutub yang diliputi es semakin meluas
sesuai dengan ketentuan Ayat 13/41 dan 21/44 hingga pernah dikatakan “Bumi jadi
semakin dingin”, musim dingin lebih cepat datangnya daripada waktu lampau.
Maka Paus Georgery VIII memperpendek penanggalan tersebut
dan menetapkan tanggal 4 oktober 1582 jadi tanggal 15 oktober, yaitu
memperpendek sebelas hari, didasarkan pada pergantian musim yang berlaku tidak
cocok lagi dengan penanggalan Julius Caesar, dan bahwa waktu dalam tahun musim
telah semakin berkurang. Tepatnya waktu itu ialah 365 hari 5 jam 48 menit 46
detik. Penanggalan inilah yang masih dipakai sampai pada abad 20 Masehi di
antara berbagai bangsa.
Sebagai akibat dari kalender Georgery ini, maka Inggris dan
daerah kolonialnya di Amerika merubah tanggal 3 September 1752 jadi tanggal 14
September, hingga kelahiran George Washington yang mulanya dicatat tanggal 11
Pebruari 1731 harus dirubah menjadi tanggal 22 Pebruari 1731. Sementara itu
timbul pula perbedaan pendapat mengenai hari kelahiran Jesus yang dinyatakan 25
Desember, ada yang menyatakan 4 tahun sebelum tahun Masehi yang berlaku, hingga
tahun 1990 kini haruslah ditulis tahun 1994.
Namun Julius Caesar telah benar di zamannya, begitupun Paus
Georgery VIII di zamannya, keduanya menyusun penanggalan musim yang cocok pada
zaman masing-masing, tetapi waktu pergantian itu sendiri yang telah berkurang.
Dan benarlah pula pernyataan Encyclopedia Americana 1975 jilid 9 halaman 588
bahwa penyimpangan ekuator Bumi dari garis ekliptik keliling Surya tercatat 23°
27’ pada tahun 1975, dan berkurang terus menerus 0° 75’ setiap seratus tahun.
Penanggalan musim yang disebut dengan tahun Masehi kini
bukanlah didasarkan atas edaran Bumi keliling Surya, karena Julius Caesar dan
Paus Georgery VIII sendiri masih menyangka bintang-bintang mengitari Bumi dan
mereka belum mengetahui keadaan Bumi sebenarnya. Tetapi anehnya masyarakat
manusia kini masih berpegang pada penanggalan musim tersebut bahkan mengira
bahwa orbit Bumi keliling Surya adalah menjadi dasar dan cocok dengan
penanggalan itu.
Suatu hal yang selama ini kurang diperhatikan penduduk Bumi
yaitu penanggalan musim itu hanyalah menguntungkan penduduk Temperatur Zone
belahan utara, sembari merugikan penduduk belahan selatan, terutama mengenai
masa libur. Mereka bertahun baru tanpa dasar tertentu, dan berbulan baru
sewaktu Bulan di angkasa purnama raya.
Di bawah kita kutipkan pula Kalender Masehi sampai 2400
disusun oleh G.M Clemence, United States Naval Observactory:
Kalender tahun 1 sampai dengan 2400 Masehi
Huruf berganda dipakai untuk tahun kabisat, huruf pertamanya
bagi January dan February, sedangkan huruf keduanya bagi bulan-bulan lain.
Sebagai contoh, misalnya tanggal 4 July 1960, pertama kali tariklah angka 1900
ke bawah dan angka 60 ke kanan, di titik persekutuan didapat huruf CB. Bawalah
huruf B ini ke kolom tengah setantang dengan bulan July, lalu pada kolom yang
tepat di bawah B ini tercantum Senen, tanggal 4 July 1960 yang dicari.
Kalender Julius Caesar diperbaiki Paus Georgery VIII setelah
16 abad, dan perbaikan itu sudah berlangsung 4 abad, karenanya sekarang wajar
sekali timbul pendapat yang menyatakan pergantian musim tidak cocok lagi dengan
penanggalan Masehi. Penanggalan inilah yang dimaksud ALLAH pada Ayat Suci:
9/37. Bahwa pengunduran (dengan kalender musim) ialah
penambahan dalam kekafiran. Dengannya disesatkan orang-orang kafir. Mereka menghalalkannya pada
satu musim dan mengharamkannya
pada satu musim untuk menguasai bilangan yang ALLAH
haramkan, lalu menghalalkan yang ALLAH haramkan. Dihiasi untuk mereka kejahatan amal
mereka dan ALLAH tidak menunjuki kaum kafir.
Kalender Julius Caesar Kalender Paus Geogery VIII
Tahun 100 200 300 400 500 600 : 1500 1600 1700 1800 1900
700 800 900 1000 1100 1200 1300 : 2000 2100 2200 2300
1400 1500
0 DC ED FE MF AM BA CB : .. BA C E N
1 29 57 85 B C D E F M A : F M B D F
2 30 58 86 A B C D E F M : E F A C E
3 31 59 87 M A B C D E F : D E M B D
4 32 60 88 FE MF AM BA CB DM ED : CB DC FE AM CB
5 33 61 89 D E F M A B C : A B D D A
6 34 62 90 C D E F M A B : M A C E M
7 35 63 91 B C D E F M A : F M B D F
8 36 64 92 AM BA CB DC ED FE MG : ED FE AM CB ED
9 37 65 93 F M A B C D E : C D F A C
10 38 66 94 E F M A B C D : B C E M B
11 39 67 95 D E F M A B C : A B D F A
12 40 68 96 CB DC ED FE MF AM BA : MF AM DB ED MF
13 41 69 97 A B C D E F M : E F A C E
14 42 70 98 M A B C D E F : D E M B D
15 43 71 99 F M A B C D E : C D F A C
16 44 72 .. ED FE MF AM CB CB DC .. .. ED ED MF BA
17 45 73 .. C D E F M A B : .. A C E D
18 46 74 .. B C D E F M A : .. M B D F
19 47 75 ..A A B C D E F M .. .. F A C A
20 48 76 .. MF AM BA CB DC ED FE : .. ED MF BA DC
21 49 77 .. E F M A B C D : .. C E M B
22 50 78 .. D E F M A B C : .. B D F A
23 51 79 .. C D E F M A B : .. A C E M
24 52 80 .. BA CB DC ED FE MF AM : .. MF BA DC FE
25 53 81 .. M A B C D E F : .. E M B D
26 54 82 .. F M A B C D E : C D F A C
27 55 83 .. E F M A B C D : B C E M B
28 56 84 .. DC ED FE MF AM BA CB : AM BA DC FE AM
Bulan
…………………………………………………………………………………………………………………………………
January, October ………………………………………………………………………A B C D E F M
Pebruary, March, November ……………………………………...........……D E F M A B D
April, July ……………………………………………………………………………………M A B C D E F
May ………………………………………………………………………………………… …B C D E F M A
June ……………………………………………………………………………………………E F M A B C D
August ………………………………………………………………………………………C D E F M A B
September, December ………………………………………………………………F M A B C D E
Hari
……………………………………………………………………………………………………………………………………
1 8 15 22 29 Ah. Sb. Jm. Km. Rb. Sl. Sn.
2 9 16 23 30 Sn. Ah. Sb. Jm. Km. Rb. Sl.
3 10 17 24 31 Sl. Sn. Ah. Sb. Jm. Km. Rb.
4 11 18 25 .. Rb. Sl. Sn. Ah. Sb. Jm. Km.
5 12 19 26 .. Km. Rb. Sl. Sn. Ah. Sb. Jm.
6 13 20 27 .. Jm. Km. Rb. Sl. Sn. Ah. Sb.
7 14 21 28 .. Sb. Jm. Km. Rb. Sl. Sn. Ah.
Ingatlah bahwa sesudah tanggal 4 Oktober 1582 harus
ditulis tanggal 15 Oktober 1582 dan selanjutnya.
ALLAH melarang orang memakai penanggalan didasarkan atas
pergantian musim, karena tidak permanen bahkan selalu makin berkurang waktunya,
menguntungkan penduduk belahan utara untuk sementara tetapi merugikan penduduk
di selatan untuk selamanya, apalagi di daerah kutub di mana satu tahunnya
terdiri dari satu siang dan satu malam. Penanggalan itu menghilangkan nilai
empat bulan terlarang yang pada awal abad 15 Hijriah hampir tidak dihiraukan
oleh orang-orang Islam sendiri karena masih melakukan buruan di daratan Bumi
pada bulan-bulan itu. Dan yang paling terkesan ialah bahwa penanggalan musim
itu telah memperbanyak hari libur di antara masyarakat Islam, ditambah dengan
wajib puasa pada bulan Ramadhan.
Dinyatakan bahwa penanggalan musim itu selaku pengunduran yaitu
mengundurkan jumlah hari setahun dari 355 menjadi 365 pada abad 15 Hijriah, dan
dinyatakan penambahan dalam kekafiran karena penanggalan itu menyebabkan
tanggal-tanggal penting dalam Islam jadi tidak menentu, tida ada kepastian.
Penanggalan itu juga yang menyebabkan orang berlibur mingguan terbukti dengan
nama Friday dan Sunday yaitu hari untuk libur lainnya waktu mana hukum Islam
sulit terlaksana. Akhirnya pemakai penanggalan musim menghalalkan yang secara
jelas diharamkan ALLAH itulah penambahan dalam kekafiran.
ALLAH menyatakan agar penanggalan didasarkan pada orbit Bumi
dan orbit Bulan seperti pada Ayat 9/36, dan lebih jelas pada Ayat Suci yang
artinya:
2/189. Mereka bertanya padamu tentang hilal, katakanlah “Dia
adalah penentuan waktu bagi
manusia dan Haji, dan tiada kebaikan bahwa kamu mendatangi
rumah-rumah (penanggalan) dari belakangnya, tetapi kebaikan itu ialah siapa yang
menginsyafi. Datangilah rumah-rumah dari pintu-pintunya. Insyaflah pada ALLAH semoga kamu
menang.
2/197. Haji itu pada bulan-bulan tertentu. Siapa yang telah
wajib Hajji dalamnya, maka tiada
lagi jimak dan tiada kefasikan juga tiada perbantahan dalam
Hajji. Apapun yang kamu
lakukan dari kebaikan, ALLAH mengetahuinya. Dan tambahlah,
maka tambahan yang baik
ialah keinsyafan, dan insyaflah pada-KU hai penyelidik.
Hilal yaitu bulan baru atau Bulan sabit yang waktunya
ditentukan ALLAH 12 kali dalam satu tahun, dinyatakan dalam Ayat 10/5 dan 9/36.
Itulah yang harus dijadikan dasar penanggalan. Selama 12 bulan itu ada 4 bulan
terlarang waktu mana wajib Hajji berlaku bagi siapa yang menyanggupi. Kewajiban
ini kita bicarakan insya Allah pada lain waktu. Tetapi dari maksud Ayat 2/189
tadi dapat diketahui bahwa orang tidak boleh mendatangi rumah-rumah dari
belakangnya tetapi hendaklah mendatangi rumah dari pintu-pintunya, dan tiada
seorang sehat yang memasuki rumah dari belakang yang tidak berpintu. Tetapi
yang dimaksud ALLAH dalam Ayat Suci itu, sekalipun tampaknya wajar dan lumrah
saja, adalah mendatangi atau memasuki bulan penanggalan setiap tahun mesti dari
Hilal Bulan yang dinyatakan pada awal Ayat 2/189 itu sendiri.
Hendaklah orang berbulan baru di waktu Hilal Bulan mulai ada
di ufuk barat di senja hari yang berlaku pada penanggalan Qamariah, tetapi
orang yang memakai penanggalan musim tidak memperdulikan Hilal Bulan itu bahkan
mereka sering berbulan baru di waktu Bulan telah purnama. Hal ini dinyatakan
ALLAH sebagai mendatangi rumah dari belakang tidak berpintu, dan pada Ayat 9/37
dinyatakan sebagai menambah pada kekafiran.
Jika penangalan musim tidak didasarkan pada orbit Bumi
keliling Surya dan tidak pula pada orbit Bulan keliling Bumi, disusun hanya
untuk keuntungan pertanian penduduk belahan utara buat sementara, dan selalu
merugikan penduduk belahan selatan, maka penanggalan Qamariah didasarkan atas
orbit kedua benda angkasa tadi secara logis dan adil bahkan menguntungkan semua
orang.
Dengan memakai penanggalan Qamariah, akan berlaku:
1. Ibadah puasa bulan Ramadhan untuk 18 tahun berlangsung
pada musim semi dan musim panas disetiap Temperatur Zone, dan 18 tahun kemudiannya
berlangsung pada musim gugur dan musim dingin secara bergantian. Sekiranya bulan Ramadhan itu
diganti dengan July atau January maka keadilan tadi tidak akan berlaku. Demikian pula ibadah
Hajji ke Makkah.
2. Penanggalan dengan mudah dapat diketahui setiap hari,
berdasarkan keadaan Bulan di angkasa dan berlaku permanen pada tanggal tertentu setiap bulan,
hal mana tidak mungkin diketahui pada penanggalan musim.
3. 31 bulan pada Lunar Year sama dengan 30 bulan Solar
Year, hal mana menguntungkan pekerja
bulanan dan orang-orang yang digaji menurut penanggalan.
4. Penanggalan Qamariah sifatnya tetap tanpa perubahan di
Bumi, demikian pula di planet-planet
lain menurut Ayat 9/36. Nanti akan diketahui apakah
kecepatan orbit Bulannya sama dengan
kecepatan Bulan kita atau tidak, tetapi jelas sekali
bahwa pergantian musim di setiap planet idak wajar dijadikan dasar penanggalan.
Salamun 'ala manittaba al Huda
ARMANSYAH
http://armansyah.swaramuslim.net
Dalam hal ini shalat di waktu matahari condong adalah SHALAT
DUHUR, SHALAT FAJAR di ayat ini adalah yang sering kita sebut SHALAT SUBUH ( di
dalam Al quran tidak pernah disebut shalat subuh ). Waktu fajar adalah
waktu dimana terbit fajar
Juga pada tanggal yang sama matahari mulai hilang dan
meninggalkan cahaya kemerahan di langit, hal tersebut mulai terjadi pada
jam 18.00 –jam matahari, setelah di konversikan dengan waktu SOLO pada saat itu
jam 17.50 WIB, di saat itulah yang dinamakan permulaan malam seperti yang
Allah tunjukkan dalam ayat yang memuat perintah shalat, yaitu :
11:114
Dan dirikanlah shalat pada dua ujung siang dan pada
permulaan waktu malam. Sesungguhnya kebaikan itu melenyapkan kejahatan. Itulah
pemikiran(peringatan) bagi
yang memikirkan.
Dalam hal ini dua ujung siang maksudnya adalah SHALAT SUBUH
(DHUHA) dan SHALAT ASHAR. Disini permulaan malam maksudnya adalah SHALAT
MAGHRIB
Juga di hari yang sama – 21 maret 2006, langit akan
kehilangan cahaya kemerahan (waktu safa’)mulai pada jam………………………………ba
rankaliminilah waktu gelap malam = shalat isya’
Juga di hari yang sama, pertengahan waktu antara jam 12.00
siang jam matahari dan 18.00 adalah jam 15.00 baragkali inilah yang dinamakan
waktu wustho’= shalat ashr.
Bagaimana dengan perintah puasa di bulan ramadhan yang juga
menggunakan jam matahari
2: 187
Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur
dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah
pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu mengkhianati dirimu, maka
DIA member tobat atasmu dan memaafkanmu. Maka sekarang gembirakanlah mereka dan
ikutilah apa yang telah ditetapkan(diwajibkan) Allah untukmu(yaitu menghamilkan
istrimu), dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang
hitam dari fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam,
janganlah kamu gembirakan mereka itu, sedang kamu beri'tikaf di mesjid-mesjid.
Itulah batas batas hukum Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah
Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka menginsyafi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar