Sholat Shubuh dan
Kardiovaskular
Furchgott sebelumnya meneliti
zat yang menentukan melebar atau menyempitnya pembuluh darah, selanjutnya Furchgott,
bersama Ignarro dan Murad melanjutkan
penelitian ingin mengetahui zat apa yang ada didalam sel bagian dalam pembuluh
darah yang mampu mengembangkan/melebarkan pembuluh darah. Dan penelitiannya berhasil dan zat dimaksud
adalah NO/Nitrik Oksida, hingga mereka dianugrahi hadiah NOBEL bidang
kedokteran tahun 1998.
Apa kaitannya dengan sholat
shubuh yang adzannya terangkai ; kalimat ”ash shalatu khairun minan naum”?
Ternyata zat NO selalu
diproduksi, dalam keadaan istirahat tidur pun selalu diproduksi, namun produksi
dapat ditingkatkan oleh obat golongan Nifedipin, nitrat dan dapat pula ditingkatkan dengan bergerak, dengan
olahraga. Efek Nitrik oksida (NO) adalah mencegah pembekuan darah dengan cara
mengurangi sifat agregasi/sifat menempel satu sama lain dari trombosit pada
darah kita. Jadi kalau kita bangun tidur pada pagi buta dan bergerak,
maka akan memberikan pengaruh baik pada pencegahan gangguan kardiovaskular.
Naiknya kadar NO dalam darah karena exercise yaitu wudhu dan shalat sunnah dan
wajib, apalagi bila disertai berjalan ke mesjid merupakan proteksi bagi pencegahan
kejadian kardiovaskular.
Pada posisi rukuk dan sujud
terjadi proses mengejan, posisi ini meningkatkan tonus parasimpatis (yang
melawan efek tonus simpatis). Dengan exercise tubuh memproduksi NO untuk
melawan peningkatan kadar zat adrenalin di atas yang berefek menyempitkan
pembuluh darah dan membuat sel trombosit darah kita jadi bertambah liar dan
inginnya rangkulan terus.
Maka dari hasil penelitian di
atas bagi umat islam, shalat subuh
bermanfaat karena dapat mengurangi kecenderungan terjadinya gangguan
kardiovaskular.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar